wisata kuliner

Rabu, 09 Februari 2011

Banjarmasin Floating Market


Woyyy bangun bangun...

Sambil sibuk bangunin Si Sulung, saya serabutan memakai perlengkapan perang (lebay yach..), jam di kamar hotel udah nunjukin jam 6.07 wiuhh... kesiangan nih

Setelah 2 hari berkendara dari Bontang-Banjarmasin, rencananya pagi harinya kami mau lihat floating marketnya banjamasin yang sudah kesohor itu, akhirnya tanpa mandi plus gendong si bungsu yang masih terlelap tidur karena kecapean, kami berangkat juga ke daerah Sungai Kuin, lokasi dimana floating marketnya banjarmasin berada.

Dengan berbekal peta kota yang di beli malam sebelumnya, kami menyusuri jalanan yang masih lengang, cuma beberapa pengendara sepeda motor aja yang berpapasan dengan kami, masih ada harapan kalo pasarnya juga belum mulai :)

Dari jalan ahmad yani kami nyebrang jembatan dan langsung belok kanan menyusuri sungai, setiba di lampu merah Taman Maskot, mobil kami di hentikan polisi dan di minta kembali ke Pos Penjagaan, katanya kami melanggar rambu... busyet apalagi nih, langsung deh pikiran negatif ma polisi langsung tuing tuing di kepala , mana pagi kian beranjak lagi.... alamat nggak kebagian pasar terapungnya nih :(

Tiba di Pos Jaganya pak Polisi, kami di kasih tau kalau kami melanggar rambu, setelah jembatan harusnya kami ambil jalan memutar, untuk kembali menyusuri sungai, oalahhh.... tapi berhubung kami pelancong, Pak Polisinya malahan jadi nganterin kami menuju Sungai Kuin lewat jalan pintas dan sekaligus nganter ke tempat penyewaan klotok, petanya nganggur deh dan jarang jarang kan jalan jalan dikawal pake Voorrijder hehehe.....

Dari penyewaan klotok kami dibawa menyusuri sungai kecil menuju muara Sungai Kuin, tapi... yaaaa... pasarnya sudah bubar hick... hick..., tinggal beberapa pedagang yang masih bertahan di lokasi, beberapa penjual buah dan beberapa perahu yang menjual wadai (kue kue khas Banjar) dan soto banjar, kecewa juga sih,,, lain kali harus standby di lokasi jam 4 kayaknya, alhasil akhirnya kami cuma berhasil dapat buah Kecapi, buah Mentega (kalo di Cianjur sana namanya Samolo), pisang dan sarapan teh manis plus wadai, ada yang sedikit unik pas beli wadai dari klotok lain, untuk mengambil wadainya kami dikasih tongkat kayu panjang yang ujungnya di kasih paku, jitu juga ide nya, kalo nggak pake itu mana bisa ambil makanan yang jauh dari jangkauan.. :)

Dari pasar sungai kuin perjalanan di lanjut ke Pulau Kembang, Pulau tempat konservasi monyet, disana anak2 langsung excited banget, ngasih kacang dan pisang ke monyet monyet yang rebutan dan jumlahnya banyak banget, lumayan lah kekecewaannya sedikit terobati, dengan bisa melihat mereka bahagia

So... sampai ketemu lagi pasar terapung, lain kali pasti nggak telat deh... janji...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar